Allah.. Allah

Will you support for the "World Smiling Day"

Friday, August 6, 2010

Bilingual Story : Part A






Penulis: Novia Stephani Writer : Novia Stephani
Pemenang I sayembara mengarang cerber femina 2003 The first winner of continuos writing of Femina 2003


"Aku sungguh-sungguh tidak mengerti kenapa orang harus "I don't really understand why people need to get married," my grumble.
menikah," gerutuku.
Idan tertawa. "Ibumu menanyakan calonmu lagi?" Idan laughing. " Your mom Asking about your potential husband again?"

Aku mengangguk cemberut. I nod my head morosely.

"Apa jawabanmu kali ini?" godanya. "What is your answer this time?" he tease me.

"Aku tidak menjawab. Aku langsung meninggalkan ruang makan dan masuk ke kamar."" I don't give any answer. I run away to my bedroom and leave the dining room.

Idan terbahak. "Kau kekanak-kanakan," katanya. Idan laughing. "You childish

"Habis jawaban apalagi yang mesti kuberikan, Dan? Aku sudah kehabisan alasan, kehabisan stok bohong. Dan ibuku malah makin gencar menteror." What other answer I need to tell her, Dan? I have no more excuse, my lying stocks completed.

Idan tersenyum. "Kau benar-benar seperti anak-anak. Kalau kau jadi ibumu, apa kau tidak akan blingsatan kalau anakmu belum juga menikah pada usia tiga puluh tiga." Idan smiling. "You really like a kid. If you become your mother, don't you wriggling seing your thirty three ages doughter not married yet".
"Aku akan sangat gembira kalau anakku tidak menikah seumur hidupnya," komentarku. I'll spiritly lively happy if my doughter not married evermore," my comment.

Alis Idan terangkat. "Kenapa?" o Idan lifting his eyebrow. "WHY ?"

"Pernikahan hanya memperumit hidup perempuan." o Married just make female live complicated."

"Pernikahan juga membuat hidup laki-laki lebih sulit."o Married also make males live harder."

"Persis!" potongku. "Untuk apa menikah kalau yang kita o EXACTLY.. I said. "What is married for, if we only found trouble?"
dapat hanya kesulitan?"

"Mungkin karena kesulitan itu hanya efek sampingnya, sementara keuntungannya lebih banyak?" o "Perhabs the complication just the side effect, meanwhile getting more benefits?"

"Sok tahu," cibirku. "Kau sendiri belum menikah. Apa yang kau tahu tentang keuntungan menikah." o Pretend knowing u my disdain. "You, alone not married. What do you know about the advantage of Married."

"Aku sudah cukup banyak belajar, Pit. Umurku sendiri sudah tiga puluh lima, kebanyakan teman-temanku sudah berkeluarga." o I learn a lot Pit. My age itself already thirty five years, most of my friends already have their own family."

"Tapi kau tidak! Akui sajalah. Kau setuju kan kalau hidup sudah cukup pelik tanpa perlu lagi menikah?"

Idan tersenyum. "Ya, memang." o "BUT you are not! Just admit it. You agree rite without married, that hard live is already exist?". Idan smiling. "Yes, it is."

"Lebih enak hidup seperti ini. Bebas!" o Live like this more enjoyable. We are FREE!

"Setuju. Tapi ingat, aku bukan sama sekali tidak mau menikah, lho. Aku hanya masih menunggu calon yang pas.".

Dan aku menghela nafas panjang. "Ah, ya. Calon." o "AGREE. But remember, doesn't mean I don't want to get married at all. I just waiting for the right candidate." And I'm having long healing. "Ah, yes.. candidat."

"Itu kan sebenarnya alasanmu untuk tidak juga menikah?" o"That's only your excuse for not going Married?"

"Ya," gumamku enggan. o "Yes," I mutter willingly.

"Bukan karena kau sama sekali anti menikah."o Not at all due to you are anti Married

Aku menggeleng. "Jangan bilang siapa-siapa, tapi kadang-kadang aku kepingin juga digandeng seseorang saat datang ke pesta." o I shake my head. "Dont tell anybody, but sometimes I also want to go to the party with coupled together where I can hold their hands."

"Tapi kau bisa saja bergandengan dengan salah satu pacarmu kan?" o "But you can easily hold one of your lovers hand rite?"

"Gandengan pacar itu lemah. Gampang putus," komentarku pahit. "Maksudku, aku mau orang yang sama menggandeng tanganku ke mana pun aku pergi." o The lovers grasp is weak, easily break," bitterly I comment. "I mean, I want the same persons who hold my hands wherever I go."

"Apa susahnya menggaji orang yang mau menggandeng tanganmu ke mana-mana? Ini zaman susah. Banyak pengangguran." o"Is not it easy to pay somebody who are willing to hold your hands anywhere? It's a hard time. There are plenty of jobbless around.

"Idan!" kuayunkan tanganku, tapi --begitu hapalnya ia dengan reaksiku--ia menghindar sambil tertawa. o"Idan!", I try to hit him, but he is so familiar with my reaction, and loughing avoiding my smackdown.

"Kau sadar kan kalau menikah itu lebih dari sekadar mengontrak penggandeng tetap?" tanyanya kemudian,lebih serius. o Do you aware that married is not just to lease a permanent connector? She asked later, seriously.

"Ya. Justru itu. Aku tidak bisa membayangkan menikah dengan orang yang salah. Kalau saja," aku terdiam.o Yest. That's why. I can't imagine to get married with the wrong person. If only," I silenced

"Apa?" o"WHAT"

"Kalau saja aku bisa yakin bahwa lelaki itu akan tetap manis dan baik hati setelah ia berhasil menikahiku.o"If only I'm asure that the man who successfully married me still kindly react and behave sweetly to me." Bagaimana seorang perempuan bisa tahu kalau lelaki yang merayunya ternyata suami yang payah? Yang suka memukuli, mencaci maki, Menghina; orangnya pelit, cemburuan, suka berbohong dan berkhianat." oHow do the females know that the man who flirting them actually are horrible husband? the one that like to hit, cuising, miserly, suspicious, deceitful and betrayal."

"Pit, laki-laki yang begitu sedikit sekali." o"Pit the man you express is very little."

Aku menggeleng. "Semua laki-laki binatang."o I shake my head. "All man is beast"

"Bagaimana dengan aku? Aku laki-laki." o "What about me? I am a man."

"Kau bukan lelaki, Dan. Kau malaikat." o "You are not man, Dan. You are an angle."

Idan terbelalak. Didekapnya dada kirinya dan ia terkulai di kursinya. o Idan distended. He is clasping his left breast and drooped in his chair.

"Idan!" desisku. "Nanti orang-orang memperhatikan kita!" o"Idan!" I'm hissing. "Later peoples will notice us.!"

"Pit, kau sadar kalau aku belum mati? Aku harus mati dulu sebelum jadi roh dan mengajukan lamaran menjadi malaikat," dan ia kembali terkulai, mata tertutup,lidah terjulur.o"Pit, do you realize that I'm not dead? I should dead first then my soul will apply to be an Angel," and he continue drooped, closed his eyes with protruded tounge.

"Idan, Idan," desahku. "Kalau kau memang mau menikah,berobatlah." o"Idan, Idan," my sigh ."If you really want to get married, having treatment."

Ia tergelak. "Dan kau. Kalau kau memang mau menikah, percayalah setidak-tidaknya pada satu orang saja dari golongan laki-laki." o He is loughing. "And you as well. If you really want to get married, give your trust atleast to one among the men.

"Aku tidak bisa, Dan." o I can't Dan"

"Berarti kau memang tidak bisa menikah. Tidak mungkin dan tidak akan. Dan kalau kau memaksakan diri, kau akan merana. Dan kalau kau sengsara kau akan makan makin banyak. Dan kalau kau makan banyak-banyak kau akan." o That's explained that you can't get married. Impossible, and will never ever. And if you force yourself you will long distressed. And you will eat more.. and more.. and if you eat more and more.. you will.."


"Idan!" walaupun nada suaraku keras, aku tak bisa menahan senyum mendengar pernyataan konyol itu.makin banyak. o"Idan!" eventhough my voice harder, I can't stand to smile hearing his silly statements.

Setelah dua puluh tahun menjadi sahabatku, ia benar-benar telah memahamiku. oBeing my friend for 20years, he is really understand me.

"Apa kau pernah berpikir tentang ibumu?" katanya kemudian. Seperti biasa ia bisa menjadi sangat jenaka dan kemudian serius hanya dalam selang waktu sepersekian detik. "Ia pasti sangat ingin kau segera mendapat pasangan tetap. Ia akan lebih tenang kalau tahu kau akhirnya punya seseorang yang akan menemani dan melindungimu." o Did you ever think of your Mom? He asked further. Just like usual he can be very funny and serious just in a seconds. "She must be very expected that you will find your future husband. She will be peacefull if she found out that you have somebody with you to accompany and protect you."

"Jangan bicara begitu," cetusku, kembali manyun. o "Don't say like that," I spark

"Satu, ini hidupku, bukan hidup ibuku. Aku sedih kalau ibuku sedih. Tapi kalau suamiku berkhianat, apa ibuku mau menanggung rasa malu dan sakit hatiku? Kedua, aku tidak butuh pelindung. Kau tahu aku bisa mengurus diriku sendiri. Kalau itu yang aku butuhkan, aku bisa menggaji lebih banyak pembantu, plus bodyguard kalau perlu." o"One, this is my live, not my mom's live. I'm sad if my mom sad. But if my husband betrayed me, will my mom feel my broken heart and bashful? Secondly, I don't need a hero. You knew that I'm independent. If that's what I need, I can hire more assistant and bodyguard as well if needed.

"Baik, baik, Tuan Putri. Hamba mengaku salah," Idan membungkuk dalam-dalam. "Jadi, dengan asumsi kau tidak sama sekali menihilkan kemungkinan menikah, apa yang ingin kau capai dengan itu?" o"fine, fine, my princess, I admitted wrong," Idan bend over down. "So, assumption that you will be never get married, what will you reach with that?"

Aku tertunduk lemas. "Itulah, Dan," desahku. "Aku tidak tahu. Apalagi yang aku butuhkan saat ini? Aku punya pekerjaan dengan masa depan yang lumayan. Jadi menikah untuk alasan ekonomi jelas-jelas bukan pilihan untukku. Aku punya teman-teman diskusi, sahabat untuk berbagi, jadi kesepian juga bukan alasan bagiku untuk menikah." o I bowed weakly. "That's the matter Dan," I spark. "I don't really know, what do I need for this time being? I have wonderful careers and future. So, married for economic reasons exactly not my purpose. I have some friends to share and discuss with, so being lonely is not the reason as well for me to get married."

"Bagaimana dengan keturunan?" o"What about descendant?"

"Anak? Apa aku harus menikah untuk punya anak? Aku bisa mengadopsi bayi, kan? Di luar sana banyak anak-anak yang tidak diinginkan orang tuanya. Kalau aku mau, aku bisa mengasuh satu, dua atau bahkan tiga dari mereka. Jadi tolong, jelaskan kenapa aku harus menikah, mempertaruhkan diriku sendiri, mengambil risiko dilukai lahir dan atau batin. Tak ada kepastian sama sekali bahwa pernikahan itu akan bertahan sepanjang hidupku. Di samping itu, kalau pernikahan itu hancur di tengah jalan, aku akan jadi pihak yang paling besar menanggung kerugian. Kenapa, Dan? Untuk apa?"

o"Children? Should I married to get children? I can have my adoption children rite? Plenty of unwilling children out there. If I want it, I can take care one, two or even three of them. So, please. explained me, why should I got married, to jeopardize and risk myself, phisiqally and mentally. Instead of if my marriage fail, I'll become more harmfull. Why, Dan? for What ?

Idan termenung agak lama. Akhirnya ia menjawab. "Cinta mungkin?" o Idan silenced for a while, and finally answerred. "Love, perhaps?"

"Kau terlalu banyak menonton film romantis," olokku. o "Ahg, you watched so many romantic movies," teasing me.

"Kau tahu berapa lama cinta bertahan dalam suatu pernikahan?" o"Do you know how long lasting the love in a marriage?"

"Berapa lama?" o" For how long?"

"Satu sampai tiga bulan. Setelah itu, toleransi, kompromi, frustrasi dan imajinasi." o "one up to three monhts. After that, tolerance, compromize, frustration and imagination."

"Imajinasi?" o "Imagination?"

"Kalau kau terjebak di dalam penjara dengan lelaki yang kau benci sekaligus yang kau tahu membencimu, kau harus membayangkan menikah dengan Richard Gere atau

kau bisa jadi gila." o"If you get trapped in the jail with the man that you hate that you found he has same hate feeling with you, you should imagine married with Richard Gere or you may be insane."

"Astaga," gumam Idan. "Kalau itu terjadi padaku, siapa menurutmu yang harus kubayangkan? Michelle Pfeiffer atau Nicole Kidman?" o "Oh My God" Idan muttered. "If those happened to me, who you think should i imagine? Michelle Pfeiffer or Nicole Kidman?"

"Gorila," jawabku sekenanya dan Idan meledak tertawa. o "Gorilla," my easy answer and Idan loughing hardly.

"Idan," keluhku. "Berhentilah tertawa. Aku bukan pelawak. Aku sedang membicarakan masalah serius, dan aku sebal kau tertawai terus menerus." Wajahnya serta-merta menjadi serius. "Aku tidak

menertawaimu. Kalau kau benar-benar sahabatku, kau tahu beginilah aku menyikapi semua masalah, yang tergenting sekalipun. Termasuk soal menikah. Cobalah.Kau akan merasa jauh lebih baik. Kalau ibumu

menanyakan calonmu sekali lagi, tertawalah. Tertawalah keras-keras."

o Idan," I said. Stop loughing. I'm not a joker. I am talking serious matters, and I am irked with your continous loughing. Then his face suddenly change into serious look. I'm not loughing on you. If you really my friend, you will understand this is the way I'm overcome all the problems, eventhough the critical one. Including about the marriage. Try it you will feeling much better. In case your mother asking about your further husband again, loughing.. Loughing loudly."

"Idan, kau benar-benar tak tertolong lagi," gumamku. o "Idan, you really really unrescue," I sight.

"Aku perlu solusi, Dan. Bukan ide-ide konyol." o "I need solution, Dan, not your silly idea"

Idan membisu. Dan untuk beberapa waktu kami berdua sama-sama merenung. o Idan silenced, and for some minutes, we both in silenced.

Akhirnya, Idan bicara dengan hati-hati. "Pit, aku tahu ini akan kedengaran gila. Tapi dengar dulu. Aku rasa saranku ini bisa menyelesaikan kedua masalahmu.o Finally, Idan talk carefully. "Pit, I know it's sounds crazy. But listen first. I though this idea may solve both of your problem.

Pertama, ketidakpercayaanmu pada ras laki-laki. Kedua, ketidakmengertianmu kenapa kau butuh seorang suami." o First, your lack of confidence for the Male gender, and second, your misunderstanding of why do you need a husband."

Aku mengangguk, dalam hati bersiap-siap untuk mempertahankan mimik seriusku walaupun ide yang akan dilontarkan Idan nantinya ternyata kelewat sinting dan karenanya teramat sangat kocak.

"Sebelumnya, aku ingin tanya satu hal, dan ini sangat sangat penting, jadi aku perlu jawaban terjujurmu. Apa kau percaya kepadaku?" o I nodded, inside I need to be defense my serious look, even I belived his idea later on will sounds silly and fun. "First of all, I want to know one thing, and this thing is very important, so, I need your honest answer. Do you believe on me ?"

Kutatap Idan dengan dahi berkerut. Ia telah jadi sahabatku selama puluhan tahun. Banyak yang berubah dalam hidupku, dan setidaknya enam lelaki telah hadir dan menghilang dari hidupku. Hanya Idan yang tak berganti. Ia seakan-akan selalu siap mengulurkan tangan menolongku, sementara sense of humor-nya tak pernah gagal membantuku keluar dari depresi yang paling parah sekalipun. Kalau ada satu laki-laki di dunia yang kuhadapi dengan skeptisisme nyaris nol,hanya Idan orangnya.o I looked Idan with folded brow. He becomes my good friends for many years. Many changes in my live, and atleast six special men already come and go through my live. Just Idan still maintain. He always ready to help me, and his sense of humour never be failed to take me out from the worst depression at all. If there is a man in this world that with less of sceptisme is just him.. Idan is the one.

"Ya. Aku percaya kepadamu." o "Yes, I do belive you."

"Kalau begitu, percayalah bahwa yang kulakukan ini semata-mata untuk kebaikanmu. Percayalah bahwa aku sama sekali tidak memiliki niat jahat terselubung di balik ideku ini. Percayalah." o "If soo, please trust me that whatever I do is for your own benefit. Believe me that, I never had bad intention behind my idea. Just Trust me."

"Idan!" potongku tandas. "Ide apa?" o"Idan!" I interrupted. "What's Idea?"

"Aku ingin mengajakmu mengadakan sebuah eksperimen," ia bicara dengan hati-hati, kedua matanya terpancang pada ekspresi wajahku. "Kita akan melakukan pernikahan."

o"I would like to bring you into expriment," He speak carefully, his eyes straight into my expression."We are going to get married."


"Apa?" o"WHAT"

"Simulasi!" lanjut Idan sesegera mungkin. "Tentu saja lengkap dengan semua formalitasnya, lamaran, akad nikah, kalau perlu honey moon.." o "Simulation!" he continued fastly. " Ofcourse completed with all the formality, propose, and married as well as honeymoon if necessary.."

"Bulan madu?" o "Honeymoon"

Idan mengangkat tangannya menyuruhku diam, "Simulasi. o Idan raise his hands ask me to be quiet, "Simulation."

Sekali lagi, simulasi. Setelah itu kita akan menjadi suami istri --simulasi-- sambil mempelajari kenapa kebanyakan manusia yang normal dan waras begitu berambisi untuk berumah tangga. Kalau pada akhir eksperimen kau merasa yakin bahwa kerugiannya tidak sebanding dengan keuntungannya, kita bercerai dan kau bisa hidup lajang, merdeka selama-lamanya. Kalau ternyata kau kecanduan hidup sebagai istri, kita bercerai dan kau bisa cari suami yang paling cocok untukmu. Anggaplah ini Sebagai tes untuk melihat apa kau akan memilih menikah atau tidak. Tanpa komitmen,

tanpa penalti. Bagaimana?"

o One more Simulation. After that we will be husband and wife -- simulation -- also to study why mostly normal and common people so ambitious to get married. If eventually you experiences more disadventages than the benefits, we divorce, and you can be single, freedom forever. Otherwise if you like to live as a wife, we divorce also and you can find suitable husband for you. Just think that as a testing to know if you choose to be married or not. No commitment, no penalty. What do you think ?"

"Idan," desisku. "Ini ide terbodoh yang pernah kudengar." o "Idan, this is the most silly idea, I have heard."

"Semua gagasan jenius selalu diolok-olok pada awalnya," sanggah Idan mantap. "Pikirkan, Pit. Ini satu-satunya cara supaya kita bisa belajar seperti apa pernikahan itu sebenarnya tanpa perlu sungguh-sungguh menikah. Kau tidak mungkin melakukannya dengan laki-laki selain aku, yang telah terbukti memiliki sifat ksatria, dapat dipercaya dan teguh pendirian.." o "All genious idea always starting with ridiculously," He firmly argue."Think, Pit. This is the only way for us to learn what the marriage is without having the real marriage. It's impossible for you to do that except with me, that proven as gentlemen, trusted and firm.."

"Serius, Idan, serius!" o "serious, Idan, be serious"

"Dan kau sama sekali tidak melakukan pengorbanan apa pun. Kau tidak akan mengalami kerugian apa pun."

"Kecuali jutaan yang harus keluar untuk biaya pernikahan.." o "And, you almost not doing any sacrificing, no losing at all, except for some million for the married ceremony."

"Simulasi," Idan mengingatkan sambil mengangkat telunjuk. o "Simulation," Idam, recalled that by rising his pointer finger.

"OK. Pernikahan simulasi," geramku. "Dan aku akan menyandang status janda setelah kita bercerai."

"Simulasi." o OK. Simulation Married. I sight "And, I'm the one who will bear the widow status after we divorce."

"Idan!" o "Idan"

"Upit!" o "Upit"

"Oh, Tuhan," aku bangkit dengan marah dan beranjak keluar. Idan segera menjejeriku.

"Upit, kau tidak perlu semarah ini," katanya. "Apa akusejelek itu di matamu hingga kau bahkan tidak mau pura-pura menikah denganku?" o "Oh My God," I angryly raise up and move out. Soon Idan try to catch me.

Aku berhenti berjalan dan menatap wajahnya. Dan menggeleng. "Biarpun wajahmu seperti bunglonsekalipun, aku akan tetap memujimu di depan perempuan malang manapun yang mencintaimu." o I stop walking and look at his face. "Dan shaking his head. "Eventhough your face similar look with chameleon, I'll keep to admirer you infront of poor ladies who love you."

Matanya berbinar. "Kau tidak marah lagi, kan?" o His eyes being bright. "Aren't you angry more rite ?

Aku menggeleng. "Aku bukan marah karena idemu, Dan. o I shake my head." I am not angry with your idea. Dan"

Aku tahu otakmu memang selalu korslet tiap kali memikirkan jalan keluar dari suatu problem serius. Aku mengerti. Aku hanya kesal karena kau sepertinya tidak peduli dengan masalahku." o I knew your brain always errors while finding the way out for some serious problem. I understand. I just sullen that you sounds not care with my problem.

"Justru karena aku sangat peduli aku mengusulkan ini, Pit," ekspresinya tampak begitu tulus. o "That is because I care of you Pit, so I proposed this idea," with his sincerely expression.

"Terima kasih. Tapi ide itu memuakkan." o "Thank you, but that idea is hated.

"Pikirkan ibumu, Pit. Kalau beliau tahu kau akan segera menikah, denganku, orang yang selama ini dikenalnya sangat baik, sopan, hormat kepada orang tua, ulet, tangguh.," ia berhenti saat melihat raut wajahku, "ibumu akan sangat bahagia, Pit. Pikirkanjuga dirimu." o "Think of your mom Pit. If she found out that you will get married with me, the guy that she knows well, polite, respect with their parents, tenacious, tough.," he is stopping when he saw my expression. "Your mom will be very happy, Pit. Think abour yourself also."

Ia diam sejenak. "Aku janji akan menggandeng tanganmu di setiap pesta. Di mana pun." o I promise will hold firmly your hand at any party, wherenever it's.

Ucapannya begitu menyentuh hatiku hingga aku nyaris menangis terharu. Kalau saja di antara bekas-bekas kekasihku ada yang mengatakan itu kepadaku, aku pasti sudah lama sekali menikah, pikirku sebelum menertawai diri sendiri. Perempuan yang tidak butuh seorang pelindung, tapi haus digandeng tangannya. Aku pasti sama kurang warasnya dengan Idan. o His statements really touching me, tears almost getting down. If only among my exs lovers ever said that to me, I must be already married for long time. I'm thinking before loughing to myself. The females who don't need heroes to protect them, but expecting to get hold on her arms. I believe I'm the same insane with Idan.


"Apa aku harus menciummu?" tanyaku nyaris berbisik.o "Should I kiss you too?" I asked almost whispering..

"Sesekali mungkin, kalau orang tua kita diam-diam mengawasi," matanya kembali tertawa. "Di pipi. Aku tidak akan melewati batas. Kalau kita hanya berdua, kau bebas untuk meninjuku, menjambakku.."

"Idan," teguran itu lebih lembut daripada yang kuinginkan dan Idan tersenyum. o "Once in a while maybe while, our parents watching us," his eyes loughing again. "on my cheek, I will not be out of control. If we both alone, you are free to hit and bunch me.." Idan," that called getting softer that I wanted more and Idan get smiling.


No comments:

Post a Comment